4 Alternatif Wisata di Banyuwangi, Tak Hanya Kawah Ijen
5 mins read

4 Alternatif Wisata di Banyuwangi, Tak Hanya Kawah Ijen

Crbnat.com – 13 November 2025 – Pilihan Wisata di Banyuwangi, Jawa Timur, kerap menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat musim libur, terutama libur akhir tahun. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Hidayat, mengatakan bahwa kunjungan wisatawan biasanya melonjak signifikan. “Bisa meningkat sampai dua kali lipat biasanya,” kata Taufik kepada Kompas.com, Selasa (11/11/2025).

Peningkatan jumlah wisatawan ini, sambungnya, terlihat dari ramainya tempat wisata. Selain itu, okupansi hotel-hotel di Banyuwangi juga meningkat. Tentu saja, bicara soal wisata Banyuwangi tidak akan jauh-jauh dari Kawah Ijen. Spot populer ini memang menjadi magnet utama. Namun, Banyuwangi memiliki jauh lebih banyak pesona alam dan budaya lain yang menunggu untuk Anda eksplorasi.

Bagi Anda yang merencanakan liburan akhir tahun, Taufik merekomendasikan beberapa spot alternatif berikut yang tak kalah menarik.

1. Wisata di Banyuwangi: Kesejukan Mata Air Sendang Seruni

Rekomendasi pertama Taufik adalah Sendang Seruni. Tempat ini memiliki kolam pemandian alami yang cocok Anda sambangi jika ingin berenang di air yang sejuk. “Airnya bening, jadi kalau untuk mandi itu adem banget,” kata Taufik.

Menambahkan dari catatan Kompas.com (29/7/2024), Sendang Seruni merupakan sumber mata air pegunungan. Lokasinya berada tepat di bawah kaki Gunung Ijen. Oleh karena itu, udara sejuk khas pegunungan akan langsung terasa saat para wisatawan tiba.

Kolam alami Sendang Seruni ini berada di tengah perkebunan kopi. Banyak pepohonan rimbun di sekitarnya yang membuat suasana sangat teduh dan menenangkan. Para wisatawan dapat berenang di kolam alami dengan kedalaman bervariasi, sekitar 130 hingga 160 sentimeter. Ini adalah tempat sempurna untuk menikmati kesegaran sumber air pegunungan murni.

Biaya masuk Sendang Seruni juga cukup terjangkau. Pengelola menetapkan tiket mulai Rp 7.500 per orang untuk anak sampai dewasa. Sementara untuk persewaan ban, harganya mulai Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Tentu saja, biaya tersebut dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola.

2. Hutan Magis De Djawatan

Jika Anda mencari spot foto yang unik, De Djawatan adalah jawabannya. Lokasi ini sering pengunjung sebut mirip dengan Hutan Fangorn dalam film “Lord of the Rings”. Daya tarik utamanya adalah ratusan pohon trembesi raksasa yang usianya ditaksir sudah ratusan tahun.

Pohon-pohon kuno ini memiliki cabang-cabang besar yang menjulur ke segala arah dan rimbun oleh dedaunan. Kanopi alami yang terbentuk menciptakan suasana magis dan teduh. Sinar matahari yang berusaha menembus celah-celah daun seringkali menciptakan efek dramatis yang sangat indah untuk Anda foto.

Tempat ini awalnya merupakan aset milik Perhutani yang berfungsi sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK) jati. Namun, seiring berjalannya waktu, pesona pohon-pohon trembesi raksasa ini menarik perhatian publik. Kini, fungsinya telah beralih menjadi kawasan wisata konservasi yang sangat populer.

De Djawatan adalah surga bagi para fotografer. Banyak pengunjung datang khusus untuk sesi foto pre-wedding. Namun, sekadar berjalan-jalan santai di bawah naungan pohon-pohon kuno ini sambil menikmati udara segar sudah menjadi pengalaman wisata yang sangat menenangkan.

3. Pesona Senja di Pantai Pulau Merah (Pilihan Wisata di Banyuwangi)

Banyuwangi juga memegang reputasi sebagai pemilik pantai-pantai eksotis. Selain Pantai Plengkung (G-Land) yang terkenal di kalangan peselancar profesional, Wisata di Banyuwangi juga identik dengan Pantai Pulau Merah.

Pantai ini memiliki ikon yang sangat unik, yaitu sebuah bukit kecil di lepas pantai. Bukit ini memiliki tanah berwarna kemerahan yang kontras dengan birunya air laut. Pengunjung dapat dengan mudah berjalan kaki menuju bukit ini saat air laut sedang surut.

Selain pemandangannya yang cantik, Pulau Merah adalah surga bagi peselancar pemula. Berbeda dengan G-Land, ombak di Pulau Merah dikenal konsisten namun tidak terlalu ganas. Karakter ombak ini menjadikannya tempat ideal untuk Anda yang baru ingin belajar berselancar.

Momen puncak kunjungan di pantai ini adalah saat matahari terbenam. Wisata di Banyuwangi tidak akan lengkap tanpa menyaksikan pemandangan senja di Pulau Merah. Siluet bukit ikonik tersebut berpadu dengan langit jingga, menciptakan panorama matahari terbenam yang tak terlupakan.

4. Wisata di Banyuwangi yang Berbeda: Taman Gandrung Terakota

Untuk pengalaman Wisata di Banyuwangi yang berbeda, Anda wajib mengunjungi Taman Gandrung Terakota. Tempat ini bukan sekadar taman, melainkan sebuah situs galeri seni budaya modern yang mengagumkan dan menyatu dengan alam.

Lokasinya berada di area persawahan terasering yang subur di kaki Gunung Ijen. Daya tarik utama yang langsung memukau pengunjung adalah 1.000 patung penari Gandrung yang terbuat dari terakota (tanah liat).

Sang seniman menyebarkan patung-patung ini di hamparan sawah, seolah-olah mereka sedang menari di alam terbuka. Taman ini bukan hanya galeri seni, tetapi juga sebuah bentuk penghormatan terhadap tari Gandrung, tarian khas sakral Banyuwangi.

Pengunjung bisa berjalan di jalur setapak di antara patung-patung, menikmati pemandangan sawah yang hijau, dan seringkali menyaksikan pertunjukan tari Gandrung secara langsung di amfiteater yang tersedia. Tempat ini menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan seni kontemporer.

Keempat destinasi ini membuktikan bahwa pesona Banyuwangi jauh melampaui Kawah Ijen. Dari mata air sejuk, hutan magis, pantai sunset, hingga galeri seni budaya, Banyuwangi menawarkan paket liburan akhir tahun yang lengkap dan penuh kesan.