Menanam Alpukat dari Biji: Panduan Lengkap Hingga Panen
6 mins read

Menanam Alpukat dari Biji: Panduan Lengkap Hingga Panen

Crbnat.comJakarta, 20 November 2025 — Memulai kebun alpukat pribadi di rumah menjadi impian banyak penggemar tanaman. Proses ini menawarkan kepuasan tersendiri, meskipun menuntut kesabaran ekstra. Cara Menanam Alpukat dari Biji merupakan metode yang menarik dan ekonomis untuk mendapatkan bibit alpukat. Metode ini relatif mudah dilakukan pemula.

Anda perlu mencatat bahwa alpukat yang tumbuh dari biji membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah dibandingkan dengan bibit hasil okulasi atau cangkok. Namun demikian, proses ini memastikan Anda memiliki kontrol penuh atas perkembangan tanaman sejak awal. Panduan lengkap ini membahas setiap tahapan budidaya. Kami akan memandu Anda mulai dari pemilihan biji berkualitas, teknik perkecambahan, perawatan bibit muda, hingga penanaman lanjutan dan potensi panen yang optimal.

Persiapan Awal dan Pemilihan Biji Kunci Keberhasilan

Pemilihan benih yang tepat adalah langkah pertama dan krusial dalam Cara Menanam Alpukat dari Biji. Biji yang sehat dan berkualitas sangat menentukan keberhasilan perkecambahan dan pertumbuhan bibit.

Pertama, Anda harus memilih biji dari buah alpukat yang sudah matang sempurna. Pastikan buah tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Hindari biji yang cacat, retak, atau memiliki tanda pembusukan. Kedua, bersihkan biji dari sisa-sisa daging buah menggunakan air bersih. Anda harus berhati-hati agar tidak merusak lapisan cokelat luarnya. Setelah bersih, keringkan biji dengan handuk kertas atau kain bersih. Beberapa ahli menyarankan penjemuran biji selama sekitar tiga jam sebelum menyimpannya di tempat teduh.

Setelah biji siap, Anda dapat memilih dua metode utama untuk memulai perkecambahan: metode air (tusuk gigi) dan metode tanam langsung di media tanah. Kedua metode ini memiliki kelebihan masing-masing dan Anda bisa menyesuaikannya dengan kondisi Anda.


Metode Praktis Perkecambahan Biji Alpukat

Proses perkecambahan adalah tahap paling menarik dalam Cara Menanam Alpukat dari Biji. Anda dapat memilih metode yang paling sesuai dengan lingkungan Anda.

Metode Tusuk Gigi dan Air (Water Sprouting)

Metode ini populer karena Anda dapat mengamati langsung pertumbuhan akar dan tunas. Mula-mula, identifikasi bagian atas (runcing, tempat tunas) dan bawah (lebih lebar, tempat akar) biji. Selanjutnya, tancapkan tiga atau empat tusuk gigi secara melingkar di bagian tengah biji, sedalam sekitar 1 cm. Tusuk gigi ini berfungsi sebagai penopang agar biji menggantung di bibir gelas.

Isi gelas dengan air, lalu letakkan biji di atasnya. Pastikan sepertiga hingga seperempat bagian bawah biji terendam air. Tempatkan gelas di lokasi hangat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Selain itu, ganti air setiap minggu untuk mencegah pertumbuhan jamur. Anda juga perlu menambah air jika volumenya berkurang. Akar dan tunas biasanya muncul dalam waktu 2-6 minggu, menandai keberhasilan awal Anda.

Metode Langsung Tanam di Tanah

Metode ini lebih sederhana. Anda dapat langsung menanam biji jika sudah memiliki media tanam yang sesuai. Siapkan media tanam gembur berupa campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang di polybag atau pot. Setelah media tanam siap, siram media tanam hingga lembab.

Tancapkan biji alpukat dengan posisi bagian tumpul di bawah. Sisakan sedikit bagian atas biji agar terlihat di permukaan tanah. Hal ini mempermudah proses percabangan tunas. Taruh semaian biji alpukat pada tempat teduh. Namun, pastikan Anda menyiram biji secara teratur, sambil menghindari genangan air yang menyebabkan akar busuk dan kegagalan pertumbuhan.


Perawatan Bibit Awal dan Pindah Tanam

Setelah biji alpukat berkecambah, Anda perlu memberikan perhatian khusus. Tahap ini merupakan fondasi penting bagi perkembangan tanaman alpukat yang sehat dan kuat.

Pada metode air, Anda akan melihat biji terbelah dan akar putih mulai tumbuh ke bawah. Tunas akan segera menyusul, muncul dari bagian atas biji. Proses ini umumnya memakan waktu 2 hingga 6 minggu. Jika setelah 6 minggu tidak ada tanda-tanda pertumbuhan, Anda disarankan mencoba biji yang baru.

Setelah tunas muncul, pastikan bibit mendapatkan cahaya yang cukup. Jika menggunakan metode air, pindahkan gelas ke tempat yang terang. Akan tetapi, hindari sinar matahari langsung yang terlalu terik. Jaga kelembaban media tanam atau air dalam gelas. Apabila menggunakan metode air, ganti air secara berkala (misalnya setiap 5 hari sekali) untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Bibit alpukat siap Anda pindahkan ke pot yang lebih besar atau media tanam permanen ketika tunasnya mencapai ketinggian sekitar 15 cm. Sistem akarnya juga harus sudah tumbuh cukup besar dan rimbun. Pemindahan ini akan memberikan ruang lebih luas bagi akar untuk berkembang optimal.

Cara Menanam Alpukat dari Biji Lanjut: Pemilihan Media dan Pemupukan

Setelah bibit cukup kuat, Anda bisa memindahkannya ke pot yang lebih besar atau lahan permanen. Pemilihan pot dan media tanam yang tepat akan sangat mendukung pertumbuhan tanaman.

Anda harus memilih pot yang cukup besar (diameter 50-80 cm). Pastikan pot memiliki lubang drainase yang memadai, minimal 4-5 lubang, untuk mencegah genangan air. Gunakan media tanam gembur dan berdrainase baik. Campuran idealnya adalah tanah, kompos, dan pasir, atau campuran tanah, sekam (putih/bakar), pupuk kandang yang sudah diolah, dan dolomit/kapur.

Isi pot dengan media tanam yang sudah disiapkan, lalu buat lubang di tengahnya. Keluarkan bibit alpukat dari media perkecambahan dengan hati-hati. Khususnya jika menggunakan metode air, lepaskan tusuk gigi. Tanam bibit dalam posisi tegak. Pastikan bagian atas biji sedikit menyembul di atas permukaan tanah. Anda harus menghindari mengubur seluruh biji karena hal itu dapat menyebabkan busuk. Padatkan media tanam di sekitar pangkal bibit dan siram secukupnya.

Manajemen Penyiraman dan Pemupukan

Bibit alpukat yang baru ditanam perlu Anda siram setiap hari. Lakukan penyiraman terutama pada pagi atau sore hari, untuk menjaga kelembaban tanah. Pastikan tanah tetap lembab tetapi tidak sampai basah kuyup. Setelah bibit berumur sekitar 1 tahun, Anda dapat mengurangi frekuensi penyiraman menjadi 2-3 hari sekali. Frekuensi ini disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembaban tanah.

Pemupukan organik merupakan langkah awal yang baik. Mulailah dengan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos. Pupuk ini kaya unsur hara dan memperbaiki struktur tanah. Untuk tanaman muda, Anda dapat menaburkan pupuk kandang atau kompos di sekitar tanaman setebal 5 cm. Anda dapat melakukan pemupukan organik 2-3 kali setahun.

Setelah penanaman, Anda bisa memberikan pupuk kimia seimbang seperti NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium). Nitrogen penting untuk pertumbuhan daun, fosfor untuk perkembangan akar, dan kalium untuk pembentukan buah. Oleh karena itu, berikan dosis kecil untuk menghindari kerusakan akar muda. Anda sebaiknya melakukan pemupukan secara berkala, misalnya setiap 2-3 bulan pada tahun pertama. Pada fase pra-bunga, pembentukan buah, dan pembesaran buah, alpukat membutuhkan nutrisi tinggi, terutama kalium, serta kalsium dan boron.

Terakhir, ketika pohon alpukat mencapai ketinggian sekitar 30 cm, lakukan pemangkasan. Pemangkasan ini bertujuan mendorong pertumbuhan tunas baru dan percabangan. Hal ini akan membantu membentuk struktur pohon yang baik dan produktif sejak dini.