Nggak Perlu Beli Lagi, Ini Cara Tanam Jahe Sendiri di Rumah
6 mins read

Nggak Perlu Beli Lagi, Ini Cara Tanam Jahe Sendiri di Rumah

Crbnat.com – 14 November 2025 – Jahe adalah salah satu bumbu dapur sekaligus herba terpenting di Indonesia. Manfaatnya sangat banyak, mulai dari bahan masakan, obat herbal, hingga penyerap bau. Banyak orang mengira menanamnya sulit dan membutuhkan lahan luas. Padahal, tanaman herba ini bisa tumbuh subur bahkan di dalam pot di dalam ruangan. Mengetahui Cara Tanam Jahe di rumah bisa menghemat pengeluaran dan memastikan Anda selalu punya stok segar.

Kenapa kita harus punya persediaan jahe? Kebutuhan yang konstan ini membuat jahe perlu tersedia setiap minggu di dapur. Daripada terus-menerus membeli di pasar, lebih baik menanam sendiri. Berikut adalah panduan lengkap menanam jahe di dalam rumah, dilansir dari pakar pertanian.

Mengapa Jahe Wajib Ada di Rumah?

Manfaat jahe sangat beragam dan vital untuk kebutuhan sehari-hari. Di dapur, jahe memberikan aroma dan rasa pedas yang khas pada masakan fundamental seperti soto, rendang, semur, dan berbagai tumisan. Tanpa jahe, banyak masakan Indonesia terasa kurang lengkap.

Selain itu, jahe adalah raja obat herbal. Wedang jahe adalah minuman wajib untuk menghangatkan tubuh, meredakan mual, dan mengatasi masuk angin. Sifat anti-inflamasi dan anti-bakterinya juga terkenal dapat membantu meningkatkan sistem imun. Jahe bahkan memiliki kemampuan praktis menyerap bau tak sedap, baik pada makanan (seperti ikan) maupun di ruangan.

Langkah Awal Cara Tanam Jahe: Memilih Rimpang

Langkah pertama adalah membeli rimpang jahe yang sehat. Anda tidak membutuhkan bibit kecil khusus. Anda bisa memulai dari jahe yang Anda beli di pasar atau supermarket.

Cari rimpang yang gemuk, kencang, dan memiliki banyak “mata” atau tunas kecil yang menonjol (mirip tunas pada kentang). Hindari rimpang yang terlihat keriput, kering, atau berjamur. Satu potong jahe segar seberat 200-230 gram sudah cukup untuk memulai.

Penting untuk memperhatikan sumber jahe Anda. Ian Jerolmack, pemilik Stonecipher Farm, menyarankan penggunaan jahe organik jika memungkinkan. “Beberapa jahe non-organik telah diradiasi atau disemprot dengan inhibitor pertumbuhan,” katanya, dikutip Martha Stewart (13/11/2025). Lapisan kimia penghambat ini tentu saja akan mencegah jahe bertunas, yang akan menggagalkan seluruh usaha Anda.

Media Tanam dan Wadah yang Ideal

Jahe tidak rewel, namun ia membutuhkan dua hal utama: drainase yang sangat baik dan media tanam yang gembur. Akar jahe (rimpang) akan tumbuh dan menyebar ke samping (horizontal), bukan ke bawah.

Oleh karena itu, pilih pot yang cenderung lebar dan tidak perlu terlalu dalam. Pot yang lebar memberi ruang bagi rimpang untuk berkembang biak. Pastikan pot memiliki banyak lubang drainase di bagian bawah. Jahe sangat benci tanah yang becek dan akan cepat busuk jika tergenang air.

Media tanam ideal adalah campuran tanah yang gembur. Anda bisa mencampur tanah kebun (atau tanah Lembang), kompos (atau pupuk kandang yang sudah matang), dan kokopit atau sekam bakar. Campuran ini menjaga kelembapan tanah tanpa membuatnya padat dan becek.

Panduan Lengkap Cara Tanam Jahe di Dalam Pot

Setelah rimpang, pot, dan media tanam siap, ikuti langkah-langkah presisi berikut ini.

1. Aktivasi Rimpang (Opsional tapi Direkomendasikan) Langkah kedua adalah merendam jahe di dalam air bersih selama satu hari (semalaman) sebelum Anda tanam. Proses perendaman ini membantu “membangunkan” rimpang dari masa dorman dan mempercepat proses perkecambahan.

2. Proses Penanaman Masukkan media tanam gembur ke dalam wadah atau pot. Tanam potongan rimpang jahe Anda sekitar 5 cm di bawah permukaan tanah. Pastikan posisi “mata” atau tunas menghadap ke atas. Jika rimpang Anda berukuran besar, Anda bisa memotongnya menjadi beberapa bagian. Pastikan setiap potongan memiliki setidaknya 2-3 mata tunas yang sehat.

3. Kunci Utama: Kehangatan, Bukan Sinar Matahari Ini adalah bagian terpenting yang sering salah dipahami. Jahe adalah tanaman tropis. Ia mutlak membutuhkan kehangatan untuk bertunas. “Hal terpenting saat menanam jahe adalah menjaga suhu pada 21 derajat Celcius atau lebih hangat, bahkan hingga 32 derajat Celcius,” ujar Jerolmack.

Di dalam rumah, Anda harus meletakkan pot di tempat yang hangat. Anehnya, jahe tidak membutuhkan sinar matahari sama sekali sampai ia menumbuhkan daun. Kuncinya adalah panas, bukan cahaya.

Lokasi ideal adalah di atas kulkas (yang bagian belakangnya sering mengeluarkan panas) atau di ruangan yang hangat dan minim ventilasi. Hindari menanamnya di tempat yang terkena sinar matahari langsung pada tahap awal ini.

4. Teknik Penyiraman Awal Setelah Anda tanam, siram jahe seminggu sekali. Namun, jangan gunakan terlalu banyak air. Air di sini hanya berfungsi untuk membantu tunas tumbuh karena tanah harus tetap lembap. Tanah yang terlalu basah atau becek akan 100% membuat rimpang busuk sebelum bertunas.

Perawatan Kunci untuk Cara Tanam Jahe Hingga Panen

Proses bertunas membutuhkan kesabaran. Waktu tunggu tunas hijau muncul ke permukaan bisa memakan waktu 6-8 minggu. Terkadang, jika suhu di ruangan Anda kurang hangat, proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan. Jadi, jangan menyerah jika jahe Anda belum tumbuh dalam sebulan.

Perawatan Pasca Tunas: Setelah tunas hijau muncul dan daun mulai tumbuh, barulah jahe membutuhkan cahaya. Segera pindahkan pot ke lokasi yang mendapat sinar matahari, namun tidak langsung. Jahe lebih menyukai partial shade atau sinar matahari pagi. Terik matahari siang bolong justru akan menghanguskan daunnya yang tipis.

Pemupukan: Setelah berdaun, jahe adalah tanaman yang cukup rakus nutrisi. Anda bisa mulai memberinya pupuk cair organik atau pupuk kompos setiap 3-4 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan rimpang baru.

Panen: Cara Tanam Jahe (satu-satunya frasa bold di isi artikel) yang benar juga mencakup teknik panen yang tepat. Waktu panen tergantung kebutuhan Anda.

  • Panen Jahe Muda (4-5 bulan): Jika Anda suka jahe muda yang tidak terlalu pedas dengan kulit tipis (biasanya untuk lalapan atau asinan), Anda bisa memanennya setelah 4-5 bulan.
  • Panen Jahe Tua (8-10 bulan): Untuk rimpang jahe tua yang besar, berserat, dan pedas (untuk bumbu masak atau obat), Anda harus menunggu 8-10 bulan. Tanda jahe siap panen total adalah saat daun-daunnya mulai menguning dan mengering.

Anda bisa memanen seluruh isi pot, lalu sisihkan beberapa rimpang sehat untuk Anda tanam kembali di siklus berikutnya.