Wisata Bendungan Selorejo: Babak Baru Sport Tourism dengan Wahana Kano & SUP
4 mins read

Wisata Bendungan Selorejo: Babak Baru Sport Tourism dengan Wahana Kano & SUP

Crbnat.com – 25 Oktober 2025 – Wisata Bendungan Selorejo di Malang, Jawa Timur, kini memasuki babak baru yang lebih modern dan menantang. Faktanya, destinasi yang telah lama dikenal dengan perahu wisatanya ini kini menghadirkan dua wahana olahraga air yang tengah digandrungi: Stand Up Paddle (SUP) dan Kano. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar Perum Jasa Tirta (PJT) 1 untuk mereposisi Selorejo. Tujuannya adalah menjadikannya sebagai pusat wisata olahraga air (sport tourism) terintegrasi yang siap menyasar segmen wisatawan baru, terutama generasi muda.

Wahana Baru untuk Generasi Baru: Menjajal SUP dan Kano

Kehadiran Stand Up Paddle dan Kano adalah sebuah inovasi cerdas. Menurut Direktur Operasional PJT 1, Milfan Rantawi, penambahan wahana ini bertujuan untuk memperluas pasar tanpa harus menggerus segmen wisata perahu yang sudah ada. “Pasarnya kan beda. Justru dengan adanya ini, kita memperluas pasar,” ujar Milfan.

Kedua olahraga air ini menawarkan pengalaman yang sama sekali berbeda. Di satu sisi, Stand Up Paddle menantang keseimbangan dan kekuatan inti (core) Anda. Sementara itu, Kano atau Kayak mengajak Anda untuk menjelajahi perairan waduk dengan lebih intim dan mandiri. Oleh karena itu, kedua wahana ini sangat menarik bagi para pencari petualangan dan mereka yang ingin mencoba aktivitas baru yang menyehatkan.

Panduan Praktis untuk Pemula: Jangan Takut Basah!

Bagi Anda yang baru pertama kali mencoba, Milfan memberikan beberapa catatan penting. Untuk Stand Up Paddle, kunci utamanya adalah keseimbangan. Anda harus naik dari bagian belakang papan dalam posisi berlutut terlebih dahulu. Setelah itu, gunakan dayung sebagai tumpuan untuk perlahan-lahan berdiri. Tentu saja, jatuh ke air adalah bagian dari proses belajar yang menyenangkan.

Sedangkan untuk bermain kayak atau kano, Anda harus mahir menggunakan dayung. Prinsipnya sederhana. Ketika Anda mendayung dari sisi kanan, maka kano akan bergerak ke kiri, begitu pula sebaliknya. Untuk menjaga keselamatan, PJT 1 telah menyiapkan standar keamanan yang tinggi. “Jangan khawatir, kami memfasilitasi dengan safety atau aman,” kata Milfan. Setiap pengunjung yang mencoba wahana ini akan dilengkapi dengan helm dan jaket pelampung. Bahkan, PJT 1 juga melibatkan para pelatih profesional dari komunitas lokal untuk mendampingi dan memberikan instruksi dasar.

Informasi Harga Tiket dan Wahana di Wisata Bendungan Selorejo

Untuk menikmati semua keseruan ini, pengunjung perlu melakukan reservasi terlebih dahulu dengan menghubungi pihak PJT 1. Setelah tiba di lokasi, Anda akan dikenakan tiket masuk. Harga tiket pada akhir pekan (weekend) atau musim liburan (high season) adalah Rp 20.000 per orang. Sementara itu, pada hari biasa (weekdays), harganya lebih terjangkau, yaitu Rp 13.000 per orang.

Untuk mencoba wahana airnya, ada biaya tambahan sebagai berikut:

  • Stand Up Paddle: Rp 75.000 per orang.
  • Kayak atau Kano: Rp 100.000 per orang.

Visi Besar: Selorejo sebagai Pusat Sport Tourism Internasional

Lebih dari sekadar menambah wahana, Milfan menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah fokus pada sebuah visi yang jauh lebih besar. PJT 1 sedang melakukan reposisi strategis untuk menonjolkan Selorejo sebagai pusat wisata air. “Ke depan, kita ingin Selorejo ini ada positioning wisata air, itu yang akan kita tonjolkan,” ujarnya.

Untuk mendukung visi ini, PJT 1 secara rutin melakukan pengerukan sedimen untuk menjaga kedalaman waduk, yang saat ini titik terdalamnya mencapai sekitar 30 meter. Saat ini, Milfan mengklaim kunjungan ke Bendungan Selorejo rata-rata mencapai 5.000 orang setiap minggunya. Ke depannya, mereka bahkan berencana menjadikan Selorejo layak untuk olahraga ski air.

Target Utama: Menggelar Ajang Triathlon pada 2026

Puncak dari visi sport tourism ini adalah target untuk menjadikan Selorejo sebagai lokasi penyelenggaraan ajang olahraga Triathlon. “Ujungnya adalah wilayah ini kita akan positioning-kan (untuk) olahraga air yang kompleks, yang lengkap. Sebagai contoh, triathlon,” tegas Milfan.

Ia menjelaskan, potensi Selorejo untuk triathlon (gabungan renang, sepeda, dan lari) sangat memadai. Arena renang di waduk dinilai lebih dari cukup. Sementara itu, jalur sepeda sepanjang 8-10 kilometer di sekitar waduk telah teruji dalam event sebelumnya. PJT 1 saat ini sedang melakukan identifikasi lintasan lari yang paling ideal. “Kalau saya pengennya paling lambat 2026 itu udah mulai jalan kita triathlonnya,” katanya. PJT 1 menargetkan event ini dapat mereka gelar dua kali setahun, mencakup satu skala nasional dan satu skala internasional.

“Memantaskan Diri” dan Misi Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Untuk mencapai target besar tersebut, PJT 1 sedang dalam proses “memantaskan diri”. Mereka melakukan perbaikan fasilitas secara masif. Saat ini, progres perbaikan cottage dan vila disebut telah rampung seluruhnya. Rencana tahun depan adalah melanjutkan renovasi kolam renang agar memenuhi standar internasional.

PJT 1 menargetkan kawasan Wisata Bendungan Selorejo mampu menampung minimal 1.000 pengunjung, baik di vila, cottage, maupun area berkemah. Namun, Milfan menekankan bahwa visi ini bukan hanya untuk keuntungan perusahaan. Justru, tujuannya adalah untuk mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. Ia berharap, penyelenggaraan event besar seperti triathlon dapat menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. “Pengennya kita yang maju itu bukan hanya yang kami kelola. Bagaimana caranya UMKM-nya itu juga ikut hidup,” pungkasnya.