Cara Menanam Buah Naga dari Biji untuk Hasil Optimal, Sebuah Panduan Lengkap
8 mins read

Cara Menanam Buah Naga dari Biji untuk Hasil Optimal, Sebuah Panduan Lengkap

Crbnat.com – (9 November 2025) — Mempraktikkan menanam buah naga dari biji adalah metode perbanyakan generatif yang menawarkan keunggulan signifikan. Walaupun memerlukan kesabaran lebih, proses ini menghasilkan tanaman dengan vitalitas unggul. Tanaman ini juga memiliki umur panjang dan daya tahan yang lebih kuat terhadap berbagai kondisi lingkungan. Bagi para pemula atau penggemar berkebun, memahami cara menanam buah naga dari biji secara tepat dapat menjadi langkah awal menuju panen buah naga yang melimpah di pekarangan rumah.

Metode penanaman ini melibatkan beberapa tahapan kunci. Prosesnya mulai dari pemilihan biji berkualitas, penyemaian, pemindahan bibit, hingga persiapan lahan permanen dan perawatan intensif. Setiap langkah membutuhkan perhatian detail untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal dan produktif. Dengan mengikuti panduan yang sistematis, siapa pun dapat berhasil membudidayakan buah naga dari nol.

Keunggulan vs. Kesabaran: Mengapa Memilih Biji?

Banyak pehobi lebih memilih metode stek batang. Alasannya, stek batang jauh lebih cepat berbuah, terkadang hanya dalam 1-2 tahun. Namun, tanaman hasil stek adalah klon genetik. Akibatnya, ia mewarisi semua sifat induknya, termasuk kerentanannya terhadap penyakit.

Sebaliknya, menanam buah naga dari biji menciptakan individu tanaman yang benar-benar baru. Keunggulan utamanya terletak pada sistem perakaran. Tanaman dari biji akan memiliki akar tunggang yang kuat. Akar ini mampu menembus tanah lebih dalam untuk mencari air dan nutrisi. Oleh karena itu, tanaman ini cenderung jauh lebih tahan terhadap kekeringan. Umur produktifnya pun bisa mencapai puluhan tahun, jauh lebih panjang dari tanaman hasil stek. Tentu saja, kelemahannya adalah waktu tunggu. Tanaman dari biji mungkin memerlukan waktu 2-3 tahun atau lebih untuk mulai berbuah. Ini adalah pilihan yang ideal bagi mereka yang mencari hasil jangka panjang dan berkelanjutan.

1. Memilih dan Mempersiapkan Biji Buah Naga Unggul

Langkah awal dalam menanam buah naga dari biji adalah memastikan kualitas materi genetik. Kualitas buah induk sangat krusial. Anda harus memilih buah naga yang sudah benar-benar tua di pohon, berkualitas baik, dan berasal dari varietas unggul. Banyak praktisi menyarankan untuk menggunakan buah naga dengan daging berwarna merah fanta. Alasannya, varietas ini umumnya memiliki biji yang lebih subur dan tingkat perkecambahan yang tinggi.

Setelah Anda memilih buah, proses ekstraksi biji dimulai. Belah buah naga, lalu ambil sebagian daging buah yang mengandung banyak biji. Masukkan daging buah tersebut ke dalam wadah berisi air bersih. Kemudian, remas-remas daging buah di dalam air hingga biji terpisah sempurna dari pulp (bubur buah). Setelah itu, Anda bisa menggunakan saringan teh yang halus untuk memisahkan biji-biji tersebut dari air dan sisa daging buah.

Pencucian biji adalah tahap penting berikutnya. Anda harus mencuci biji beberapa kali di bawah air mengalir. Pastikan biji benar-benar bersih dari sisa-sisa lendir atau daging buah. Pasalnya, lendir yang tersisa bisa memicu pertumbuhan jamur dan menyebabkan pembusukan saat proses penyemaian.

2. Teknik Penyemaian Biji yang Efektif

Setelah biji bersih (tidak perlu Anda keringkan), tahap selanjutnya adalah penyemaian. Siapkan media semai yang tepat. Misalnya, Anda bisa menggunakan gelas bening atau wadah plastik yang dasarnya Anda alasi dengan kapuk, kapas, atau beberapa lapis tisu. Pastikan Anda membasahi media semai tersebut secukupnya hingga lembap. Kondisi ideal adalah lembap, namun hindari kondisi terlalu basah atau becek yang dapat menyebabkan biji busuk.

Kemudian, taburkan biji buah naga secara merata di atas media semai yang sudah Anda siapkan. Setelah itu, tutup wadah semai dengan plastik bening. Ikat plastik tersebut rapat-rapat menggunakan karet gelang. Penutupan ini berfungsi ganda: menjaga kelembapan (menciptakan efek rumah kaca mini) serta mencegah kontaminasi bakteri atau masuknya hama seperti semut yang dapat merusak biji.

Terakhir, tempatkan persemaian di area yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Jika kondisinya ideal, tunas akan mulai tampak dalam waktu 5 hingga 10 hari.

3. Persiapan Tiang Penopang (Struktur Wajib)

Sebelum Anda memindahkan bibit, persiapan terpenting adalah membuat tiang penopang. Buah naga adalah tanaman kaktus merambat. Oleh karena itu, ia mutlak memerlukan tiang penyangga yang kokoh untuk menopang bobotnya yang sangat berat saat dewasa nanti. Anda harus menyiapkan tiang ini sebelum bibit Anda tanam.

Siapkan tiang penopang dari beton cor (ukuran 10×10 cm atau 12×12 cm) atau kayu ulin yang sangat kuat. Tiang ini harus memiliki tinggi sekitar 2 hingga 2,5 meter. Tancapkan tiang sedalam 50-60 cm ke dalam tanah agar posisinya benar-benar kokoh dan tidak goyah. Di ujung atas tiang, pasang penopang berbentuk ‘+’. Anda bisa membuatnya dari kayu atau besi berbentuk lingkaran (banyak yang menggunakan ban motor bekas). Penopang ini sangat penting. Fungsinya adalah untuk menahan batang-batang produksi agar dapat menjuntai ke bawah.

4. Pemindahan Bibit dan Persiapan Lahan Permanen

Setelah tunas buah naga mulai tampak di media semai, Anda bisa memindahkannya ke polybag kecil terlebih dahulu. Isi polybag dengan campuran tanah dan kompos. Biarkan bibit menguat di sana selama beberapa minggu. Bibit akan siap Anda pindahkan ke lahan tanam permanen setelah berumur sekitar 3 minggu pasca semai, atau idealnya ketika tingginya mencapai 50-80 cm (meskipun banyak juga yang memindahkannya saat masih kecil).

Bersihkan lahan permanen dari rumput liar. Kemudian, buat lubang tanam yang mengelilingi tiang penopang yang sudah Anda siapkan. Ukuran lubang tanam ideal adalah 40x40x40 cm atau 50x50x50 cm. Jika Anda menanam dalam skala kebun, beri jarak antar tiang sekitar 2×2,5 meter atau 3×3 meter.

Gali tanah. Lalu, campur tanah galian tersebut dengan 5-10 kg pupuk kandang atau kompos matang. Tambahkan juga sekitar 300 gram dolomit (kapur pertanian). Penambahan dolomit sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium buah naga dan menetralkan pH tanah. Setelah itu, masukkan kembali campuran media tanam ke lubang.

Tanam 3-4 bibit mengitari satu tiang panjat. Beri jarak sekitar 10 cm dari tiang. Gali tanah sedalam 10-15 cm, sobek polybag bibit dengan hati-hati, lalu pindahkan bibit. Terakhir, ikat batang bibit agar menempel pada tiang panjat. Namun, jangan mengikat terlalu kencang agar tidak melukai batang.

5. Perawatan Rutin: Penyiraman dan Pemupukan

Perawatan yang konsisten adalah faktor penentu keberhasilan menanam buah naga dari biji. Penyiraman teratur sangat penting, terutama saat musim kemarau. Anda harus menjaga kelembapan tanah tanpa membuatnya tergenang. Frekuensi penyiraman bisa 1-2 hari sekali. Selalu cek kelembapan tanah sebelum Anda menyiram.

Pemupukan juga harus Anda lakukan secara teratur. Gunakan pupuk organik dan anorganik sesuai kebutuhan tanaman. Anda dapat menebar pupuk kandang setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per tiang. Jika Anda menanam dalam pot, gunakan pupuk majemuk NPK 15-15-15 sekitar 50 gram per pot. Selain itu, Anda juga bisa memberikan pemupukan daun (melalui semprotan) 2-4 minggu setelah pemupukan akar. Yang terpenting, segera lakukan pemupukan ekstra saat tanaman mulai mengeluarkan bunga untuk mendukung pembentukan buah.

6. Perawatan Rutin: Seni Pemangkasan (Pruning)

Ini adalah rahasia menanam buah naga dari biji agar cepat produktif dan berbentuk ideal. Anda harus melakukan pemangkasan tunas dan cabang. Tujuannya adalah untuk mengatur bentuk tanaman agar menyerupai payung (kanopi).

Biarkan satu batang utama tumbuh lurus ke atas hingga mencapai ujung tiang penopang. Setelah itu, pangkas pucuk batang utama tersebut. Pemangkasan ini akan “memaksa” tanaman untuk mengeluarkan 3-4 tunas baru di bagian atas. Pilihlah 3-4 tunas terbaik. Biarkan mereka tumbuh memanjang lalu menjuntai ke bawah. Inilah yang kita sebut sebagai batang produksi, tempat bunga dan buah akan muncul.

Anda juga harus melakukan pemangkasan peremajaan. Pangkas cabang produksi yang sudah tua (kurang produktif) setelah berbuah 3-4 kali. Selalu bersihkan gulma secara teratur dan pantau gejala hama penyakit untuk pencegahan dini.

7. Memanen Buah Naga

Setelah melalui seluruh tahapan menanam buah naga dari biji dan perawatan intensif, tibalah saat yang Anda nanti. Tanaman buah naga yang berasal dari biji umumnya mulai berbunga dan berbuah sekitar 2 hingga 3 tahun setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi lingkungan. Di Indonesia, masa panen raya biasanya terjadi antara bulan November hingga April.

Ciri-ciri buah naga yang siap panen dapat Anda kenali dari beberapa indikator visual. Pertama, kulit buah akan mulai berwarna merah mengkilap (atau kuning/pink tergantung varietas). Kedua, jumbai (bracts) di kulit buah akan berubah kemerahan dan layu. Ketiga, warna hijau pada kulitnya akan berkurang drastis. Terakhir, mahkota buah akan mengecil dan pangkal buah terlihat menguncup atau berkeriput. Ukuran buah yang ideal saat panen biasanya membulat dengan berat sekitar 400 hingga 600 gram.