Cara Mengusir Siput: Panduan Lengkap Melindungi Tanaman dari Hama Musim Hujan
Crbnat.com – Jakarta, 20 November 2025 — Bagi para pecinta berkebun, keberadaan siput atau bekicot di pekarangan rumah seringkali menjadi ancaman serius. Hewan lunak ini merupakan salah satu hama utama yang rakus memakan bibit dan daun muda. Memasuki musim hujan, masalah hama ini bisa memburuk. Siput sangat menyukai cuaca lembab dan basah, sehingga musim hujan menjadi waktu ideal bagi mereka untuk keluar dan berkembang biak. Oleh karena itu, mengetahui Cara Mengusir Siput adalah keterampilan wajib bagi setiap pekebun rumahan.
Anda dapat mendeteksi keberadaan siput di kebun rumah melalui beberapa tanda. Tanda-tanda tersebut berupa banyaknya kotoran siput (snail trail) yang mengilap atau, yang paling merugikan, bibit-bibit tanaman yang telah habis termakan hingga tersisa batangnya. Panduan ini akan membahas secara detail strategi praktis dan alami yang dapat Anda gunakan untuk melindungi tanaman Anda secara efektif dari serangan siput.
1. Tanam Bibit Dewasa: Strategi Menghindari Mangsa Favorit Siput
Siput memiliki preferensi makanan yang jelas. Mereka menjadikan bibit-bibit kecil yang masih muda sebagai referensi sumber makanan utama mereka. Jelasnya, bibit tanaman yang masih kecil dan Anda tanam di lahan bisa ludes termakan dalam satu malam saja.
Oleh karena itu, strategi pertama dalam Cara Mengusir Siput adalah mengubah jadwal tanam Anda. Pastikan Anda menanam bibit yang sudah dewasa dan batangnya kuat di lahan. Bibit ideal minimal sudah tumbuh empat daun sejati. Menanam bibit yang sudah lebih dewasa saat musim hujan sangat penting. Siput tidak menyukai mengunyah batang yang keras dan tua. Dengan demikian, Anda berhasil meminimalkan risiko kerusakan pada tahap pertumbuhan awal tanaman.
2. Manajemen Mulsa dan Penggunaan Bahan Kasar
Mulsa merupakan material penutup pada tanaman. Ia berfungsi menjaga kelembaban tanah, serta menekan gangguan hama dan penyakit. Mulsa membantu tanaman tumbuh dengan baik. Contoh mulsa organik adalah alang-alang, jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya.
Namun demikian, Anda perlu memperhatikan penggunaan mulsa di musim hujan. Daun-daun yang sering Anda pakai untuk mulsa menjadi sangat lembab saat musim hujan. Kondisi ini justru membuat siput suka. Mereka bisa berlindung, bersembunyi dari panas, dan berkembang biak di sana.
Dalam hal ini, Anda hanya perlu menipiskan mulsa saja. Selain itu, Anda disarankan memilih mulsa yang teksturnya kasar atau kering. Sebagai langkah tambahan dalam Cara Mengusir Siput, Anda bisa menaburkan cangkang telur yang telah diremaskan kasar. Taburkan cangkang telur tersebut di sekitar bibit tanaman yang sudah dewasa. Tekstur tajam dan kasar dari cangkang telur membuat siput enggan merayap melewatinya.
3. Tanam di Lokasi Luar Jangkauan Siput
Walaupun musim hujan bisa membuat populasi siput meningkat, ini bukan berarti Anda tidak bisa menanam bibit kecil sama sekali. Kuncinya terletak pada lokasi penanaman.
Anda dapat meletakkan bibit tanaman di tempat yang tinggi, di luar jangkauan siput yang bergerak di permukaan tanah. Sebagai contoh, letakkan tanaman yang ada di pot pada meja tinggi, rak gantung, atau di rooftop. Jadi, pastikan Anda menanam bibit-bibit kecil di luar lokasi jangkauan siput. Strategi ini sangat efektif melindungi bibit kecil dari serangan siput di malam hari. Metode ini bekerja berdasarkan prinsip ketinggian, di mana siput umumnya tidak dapat mengakses permukaan yang terangkat jauh dari tanah.
4. Berburu dan Memindahkan Hama secara Manual
Jika populasi siput di kebun rumah Anda sudah terlalu banyak, Anda dapat melakukan tindakan manual. Anda bisa melakukan perburuan siput keliling kebun. Cari siput atau bekicot di sekitar tanaman. Biasanya, mereka aktif pada malam hari atau pagi hari setelah hujan. Setelah siput terkumpul, segera keluarkan dari kebun rumah Anda.
Anda harus memindahkan mereka ke lahan kosong di sekitar rumah Anda untuk menjadi tempat tinggal baru bagi mereka. Tindakan ini efektif mengurangi populasi hama secara langsung. Anda bisa menggunakan senter pada malam hari dan sarung tangan untuk mengumpulkan mereka. Beberapa pekebun juga menggunakan perangkap berupa papan kayu basah yang mereka letakkan di kebun. Siput akan berkumpul di bawah papan tersebut. Dengan demikian, proses pengumpulan menjadi lebih mudah.
5. Memanfaatkan Predator Alami untuk Pengendalian Hayati
Jika Anda malas melakukan perburuan siput manual, Anda bisa beralih ke pengendalian hayati. Anda bisa menghadirkan habitat untuk predator alami siput. Predator alami siput mencakup kodok, kadal, burung, kelabang, atau bahkan itik. Hewan-hewan ini secara alami memakan siput-siput kecil.
Oleh karena itu, Anda harus memastikan kebun Anda ramah bagi predator ini. Misalnya, Anda bisa menyediakan area basah (seperti kolam kecil) untuk kodok. Anda juga dapat membiarkan beberapa semak belukar agar kadal dan kelabang bisa berlindung. Pengendalian hayati merupakan Cara Mengusir Siput yang paling alami dan berkelanjutan. Selain itu, mengurangi penggunaan pestisida kimia juga mendukung pertumbuhan populasi predator alami. Ini menciptakan ekosistem kebun yang lebih seimbang dan sehat.
