Menikmati Es Kopyor Sembari Belajar ‘Bayi Tabung’ Pohon Kelapa di Bogor
5 mins read

Menikmati Es Kopyor Sembari Belajar ‘Bayi Tabung’ Pohon Kelapa di Bogor

Crbnat.com – 13 November 2025 – Suasana sejuk langsung terasa begitu kaki melangkah masuk ke kawasan Kebun Kelapa Kopyor di Bogor. Hamparan pohon kelapa yang berjajar rapi, rerumputan hijau, dan hembusan angin sejuk segera memberi rasa nyaman. Ini bukan sekadar tempat agrowisata biasa. Kawasan ini merupakan pusat riset perkebunan nusantara yang dikelola oleh Divisi Kopyor Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Bogor.

Banyak orang belum tahu, kebun riset ini juga membuka pintunya untuk kunjungan edukasi terbatas dan memiliki kios es kopyor yang otentik. Pengunjung bisa bersantai sambil belajar proses rumit di balik buah kelapa yang unik ini. Kelapa kopyor memang bukan kelapa biasa. Daging buahnya terpisah dari dinding batok, menghasilkan tekstur yang lembut dan gurih, berbeda total dari kelapa muda biasa.

Proses Rumit di Balik Bibit Kebun Kelapa Kopyor Bogor

Daya tarik utama tempat ini, selain bersantai, adalah aspek edukasinya. Nazar, salah satu petugas logistik, menjelaskan bahwa total luas kebun mencapai 25 hektare. “Area khusus bibit seluas 14 hektare,” katanya. Di area inilah keajaiban teknologi pertanian terjadi.

Tak banyak yang tahu, bibit kelapa kopyor ternyata melalui proses “bayi tabung” versi tanaman. Lisna, petugas pemasaran Kebun Kelapa Kopyor Bogor, menjelaskan bahwa bibit kelapa kopyor murni tidak bisa tumbuh dari buah yang ditanam langsung. Kebun ini menggunakan metode kultur jaringan dengan embrio kelapa kopyor sebagai bahan awal.

Proses laboratorium ini sangat panjang dan teliti. “Bibit kopyor ada yang bisa keluar dari laboratorium setelah 1 tahun 8 bulan. Syaratnya, akar dan daunnya sudah tumbuh dua helai,” kata Lisna saat ditemui, Rabu (12/11/2025).

Adaptasi ‘Bayi Tabung’ di Rumah Sungkup

Setelah berhasil “lahir” dari laboratorium, bibit tersebut tidak bisa langsung pindah ke lahan terbuka. Bibit-bibit mungil ini masih harus beradaptasi di dalam “sungkup” selama tiga bulan. Sungkup adalah sebuah area tertutup plastik yang menjaga kelembapan ekstrem.

“Pada tahap ini, kondisi sungkup sengaja kami tutup rapat,” jelas Lisna. Tujuannya agar tanaman bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan luar. Maklum, mereka sudah terbiasa hidup di ruangan tertutup dengan cahaya buatan (lampu UV) selama lebih dari satu setengah tahun.

Proses adaptasi ini bertahap. “Dari lab ke sungkup satu dulu, baru ke sungkup dua. Kalau tingginya sudah 40 cm, baru disebut siap salur,” tambah Lisna.

Mengenal Tipe dan Warna Kelapa Kopyor

Di area pembibitan, pengunjung dapat melihat bibit-bibit kelapa kopyor yang unik. Bibit yang dibudidayakan di sini memiliki tiga warna berbeda: hijau, kuning, dan cokelat. Lisna menegaskan bahwa warna ini hanya menandakan warna buah kelapa saat panen nanti, tidak mempengaruhi rasa. “Meski warnanya berbeda, rasa daging buah kopyor tetap sama lezatnya,” ujarnya.

Selain warna, varietas kelapa kopyor juga terbagi menjadi beberapa jenis genetik. Ada tipe Dalam, yaitu kelapa tinggi yang baru mulai berbuah pada usia 5–6 tahun. Kemudian, ada tipe Genjah yang jauh lebih cepat berbuah, sekitar 3–4 tahun. Terakhir, tentu saja, tipe Hibrida yang merupakan hasil persilangan dari dua tipe sebelumnya.

Perawatannya pun sangat telaten. Petani memberikan pupuk kandang setiap enam bulan sekali. Penyiraman juga harus rutin, terutama di tahun pertama penanaman untuk memastikan akar tumbuh kuat.

Syarat Tumbuh dan Ciri Panen di Kebun Kelapa Kopyor Bogor

Meskipun lokasinya di Bogor yang sejuk, Lisna menjelaskan bahwa habitat ideal kelapa kopyor sebenarnya berbeda. “Kelapa kopyor paling bagus tumbuh di daerah tepi pantai,” ujarnya. Syarat utamanya bukan suhu, melainkan paparan sinar matahari. “Yang penting mendapat sinar matahari minimal delapan jam sehari.”

Di Kebun Kelapa Kopyor Bogor ini, setiap buah yang tumbuh memiliki kode tersendiri. Kode ini berfungsi untuk menentukan waktu panen yang presisi. Kelapa kopyor siap panen pada usia 11 bulan. Ciri khas kelapa yang sudah matang dan siap dipanen adalah kulitnya mulai berwarna kehitaman dan tampak sedikit “kempos” atau lunak saat ditekan. Suaranya juga khas saat diguncang, tidak seperti kelapa biasa.

Menikmati Hasil Riset: Kios Es Kopyor Otentik

Bagi wisatawan umum yang tidak sempat mengirim surat riset, Kebun Kelapa Kopyor Bogor (satu-satunya frasa bold di isi artikel) tetap menyediakan area refreshment yang memanjakan. Di bagian depan area, terdapat kios yang menjual es kopyor segar.

Tentu saja, harganya jauh lebih murah dibandingkan di tempat lain. Alasannya sederhana: kelapa dipetik langsung dari kebun riset tersebut. Pengunjung dapat bersantai di kursi-kursi yang tertata rapi di bawah rimbunan pohon kelapa. Area kios ini mampu menampung lebih dari 100 pengunjung.

Saat sore tiba, suasana berubah semakin hangat dan romantis. Lampu-lampu bohlam berwarna oranye menggantung di antara pohon kelapa, menciptakan pemandangan yang menenangkan. Dengan suasana adem, kuliner segar, dan panorama alami, area kios ini sangat cocok untuk bersantai dan membuat konten media sosial.

Cara Berkunjung ke Kebun Kelapa Kopyor Bogor

Lisna menjelaskan model kunjungan di tempat ini. “Awalnya kebun ini hanya untuk riset. Tapi karena banyak yang tertarik, akhirnya kami buka kios di depan,” katanya.

Kios es kopyor di bagian depan terbuka untuk umum setiap hari. Namun, kebun bibit dan area riset intinya tetap terbatas. Wisatawan yang ingin melihat proses pembibitan “bayi tabung” dan kultur jaringan wajib mengirim surat permohonan kunjungan terlebih dahulu ke pihak PPKS.

Setelah mendapat persetujuan, pengunjung bisa datang langsung. Pihak kebun bibit akan menyediakan pemandu edukatif. Pemandu ini akan menjelaskan seluruh proses budidaya kelapa kopyor dari hulu ke hilir.

Untuk pengunjung rombongan (misalnya, bus pariwisata atau study tour), tidak ada biaya tiket masuk. Namun, pihak pengelola menyarankan agar rombongan “berkontribusi” dengan membeli produk di kios. “Kalau rombongan datang 50 orang, ya minimal beli es 50 gelas. Itu bentuk dukungan untuk kebun juga,” ujar Lisna sambil tersenyum.

Dengan proses pembibitan yang teliti, suasana sejuk, dan kuliner otentik, destinasi ini menawarkan paket wisata edukasi yang lengkap.