Maudy Ayunda di JFW: Mengatasi Gugup di Runway dengan Kekuatan Senyuman
Crbnat.com – (4 November 2025) — Kehadiran aktris dan penyanyi Maudy Ayunda di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) menjadi salah satu momen yang paling banyak orang bicarakan. Di tengah gemerlap lampu sorot dan deretan desainer ternama, penampilannya membawa energi baru ke atas runway. Namun, di balik penampilannya yang percaya diri, Maudy Ayunda membuat pengakuan jujur. Ia mengaku sempat merasa sangat gugup sesaat sebelum melangkah di panggung peragaan busana tersebut.
Meskipun ia telah terbiasa tampil di depan ribuan orang, baik sebagai penyanyi maupun pembicara, Maudy merasa bahwa berjalan sebagai model profesional adalah sebuah tantangan yang sama sekali berbeda. “Jujur, awalnya agak deg-degan karena jalan di runway itu bukan forte saya ya,” kata Maudy saat media menemuinya di lokasi JFW pada Kamis (30/10/2025). Pengalaman ini memberikan pandangan menarik tentang bagaimana seorang figur publik sekaliber dirinya menghadapi tekanan di luar zona nyamannya, serta strategi unik yang ia gunakan untuk mengubah kecemasan menjadi pesona.
Perbedaan Mendasar Antara Panggung Musik dan Runway Fashion
Pengakuan gugup dari seorang Maudy Ayunda mungkin terdengar mengejutkan bagi sebagian orang. Sebagai seorang entertainer, ia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah sorotan publik. Ia terbiasa mengendalikan panggung konser yang besar, berakting di depan kamera, hingga berbicara di forum-forum internasional. Namun, ia menjelaskan bahwa runway memiliki seperangkat aturan dan ekspektasi yang berbeda.
Di panggung musik, Maudy memiliki kebebasan penuh untuk berinteraksi, berekspresi, dan bergerak sesuai irama. Sebaliknya, runway fashion, secara tradisional, menuntut seorang model untuk berjalan dengan postur tubuh, kecepatan, dan ekspresi yang telah tim kreatif tentukan. Fokus utamanya adalah pada busana yang model kenakan. Tekanan untuk mengeksekusi langkah yang sempurna sambil mempertahankan ketenangan di bawah tatapan tajam para pengamat mode tentu menjadi sebuah tantangan psikologis tersendiri. Pengakuannya bahwa modeling “bukan forte saya” menunjukkan sebuah kesadaran diri yang membuatnya semakin relevan dengan audiens.
Strategi Mengubah Gugup Menjadi Koneksi: Kekuatan Kontak Mata
Untuk mengatasi rasa gugupnya yang memuncak, Maudy Ayunda tidak memilih untuk menutup diri atau sekadar “menyelesaikan tugas”. Sebaliknya, ia menerapkan strategi proaktif yang berpusat pada koneksi manusiawi. Alih-alih menghindari tatapan penonton, ia justru memutuskan untuk melakukan hal yang sebaliknya. Ia menjadikan penonton sebagai sumber kekuatannya.
“Pokoknya saya pikir senyumin aja,” jelas Maudy mengenai keputusan cepatnya di belakang panggung. “Terus saya langsung eye contact dengan banyak orang yang nonton juga dan saya berikan senyuman, dan itu benar-benar membantu saya,” tuturnya. Strategi ini memberikan hasil yang sangat efektif. Dengan memberikan senyuman dan melakukan kontak mata secara tulus, Maudy secara instan mengubah dinamika. Ia tidak lagi merasa penonton sedang menilainya. Sebaliknya, ia merasa seperti sedang berbagi momen kebahagiaan dengan para tamu yang hadir. Ini adalah cara cerdas untuk membumikan dirinya dan mengalihkan fokus dari rasa cemas internal ke interaksi eksternal yang positif.
Mendobrak Pakem Model dengan Energi Ceria Maudy Ayunda di JFW
Strategi yang Maudy Ayunda pilih ternyata sangat sejalan dengan arahan yang tim berikan padanya. Penampilannya kali ini memang menuntut sebuah energi yang berbeda dari peragaan busana pada umumnya. Dunia high fashion seringkali identik dengan model yang menampilkan ekspresi datar (deadpan) atau fierce, untuk menonjolkan busana sebagai fokus utama.
Namun, untuk penampilannya kali ini, tim memintanya untuk membawa energi yang lebih ceria. “Kali ini energinya tuh agak beda. We want to bring more smiley, fun energy,” ujarnya. Arahan ini memberikan Maudy “izin” untuk menjadi dirinya sendiri. Ia tidak perlu berpura-pura menjadi seorang model profesional yang kaku. Sebaliknya, ia harus memancarkan kepribadian aslinya yang ceria dan hangat. Pada akhirnya, senyuman tulusnya yang notabene adalah taktiknya melawan rasa gugup, justru menjadi aset terbesar penampilannya di panggung Maudy Ayunda di JFW tersebut.
Fashion Sebagai Cerminan Ekspresi Diri
Lebih jauh, pengalaman ini memperkuat kecintaan Maudy terhadap dunia mode. Baginya, fashion bukanlah sekadar soal tren atau pakaian mahal. Ia melihat fashion sebagai salah satu medium paling kuat untuk mengekspresikan diri, sama halnya seperti musik atau tulisan. “Tentunya, aku tuh sebenarnya suka banget fashion karena fashion itu cara kita mengekspresikan diri. Jadi, I love fashion-nya di situ,” ungkapnya.
Pandangan ini mencerminkan bagaimana generasinya melihat mode. Bukan lagi sebagai dikte dari atas ke bawah, melainkan sebagai alat untuk menceritakan siapa diri mereka, apa yang mereka rasakan, dan apa yang mereka perjuangkan. Keterlibatannya di JFW, oleh karena itu, bukan hanya sekadar “pekerjaan” selebritas, tetapi juga sebuah perpanjangan dari eksplorasi kreatifnya. Ia menikmati proses tersebut sebagai cara lain untuk berkomunikasi dengan publik melalui bahasa visual yang universal.
Membuka Peluang untuk Kembali ke Panggung Mode
Pengalaman positif ini jelas membuatnya terbuka untuk menjajal dunia catwalk lagi di masa depan. Dengan rendah hati, Maudy menyerahkan penilaian atas penampilannya kepada publik dan para ahli. Ia tidak serta-merta mengklaim dirinya kini seorang model, namun ia menunjukkan antusiasme yang tulus untuk kembali jika diberi kesempatan.
“Semoga kalau tadi publik bisa menerima jalannya di runway, I would love to do it again,” pungkas Maudy. Kerendahan hati yang dibalut dengan antusiasme ini menutup pengalamannya di JFW dengan manis. Penampilannya membuktikan bahwa di era modern, batasan antara model, selebritas, dan influencer semakin cair. Audiens kini tidak hanya mencari kesempurnaan teknis, tetapi juga keaslian, energi positif, dan cerita inspiratif di balik setiap langkah di atas runway. Pengalaman Maudy Ayunda di JFW adalah contoh sempurna dari pergeseran nilai tersebut.
